Budaya sebuah bangsa yang maju di antaranya dapat dilihat dari jumlah peninggalan literaturnya. Jejak rekam gagasan dan pemikiran tersebut, akan menjadi warisan penting untuk meningkatkan pembangunan karakter sebuah bangsa. Krisis karakter yang terjadi saat ini, salah satunya disebabkan oleh lemahnya pengembangan keahlian di bidang ini. Kecenderungan “malas” menulis, berdampak pada tidak adanya warisan gagasan melalui literatur yang baik sebagai landasan perubahan dan perbaikan.
Hal tersebut mengilhami OP3H (Organisasi Pelajar Pondok Pesantren Hidayatullah) dengan menyelengarakan Bedah buku “Mewarnai dunia dengan menulis” bersama M. Anwar Djaelani, M.Si Dosen STAIL Hidayatullah Surabaya dan Peneliti Inpas serta workshop dan pembentukan Forum Pelajar Islam Menulis (forpim) pada 3 Maret 2012 di Masjid Ummul Qura’ PP Hidayatullah Depok yang di ikuti oleh Pelajar Sekota Depok
Budaya lisan yang kental dan kuat secara turun temurun harus bisa dialihkan dalam kebiasaan budaya tulisan, agar generasi mendatang masih bisa dan tetap menikmati serta merasakan kebaikan dan keluhuran budaya nenek moyang.
Banyak perubahan yang bisa dilakukan dengan menulis, sebab tulisan dapat mempengaruhi pemikiran, konsep diri dan perilaku, serta tatanan kehidupan sosial budaya masyarakat suatu bangsa. Dengan menulis, kita dapat mengubah dunia tanpa harus menjelajahi dunia, mengubah sistem ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan, serta perpolitikan tanpa harus ikut politik praktis.
Banyak literatur dunia yang sangat memberikan kontribusi penting dalam sejarah peradaban umat manusia. Misalnya buku The Prince, Machiaveli telah menginspirasi pemimpin sekelas Hitler, Stalin, dan Napoleon. Buku The Origin, membuat Darwin dapat mempengaruhi pola pikir manusia tentang Tuhan. Sementara Das Capital, karya besar Karl Marx, telah memberi dampak pada pertentangan ideologi yang sangat tajam hingga saat ini.
Kondisi tersebut secara jelas sebenarnya telah menunjukkan sesuatu yang tak dapat dipungkiri bahwa kegiatan menulis sangat besar peranannya dalam membuka dan mewarnai kehidupan dunia.
Kemajuan teknologi dan perkembangan dunia saat ini memungkinkan seseorang untuk lebih produktif dalam menulis, menuangkan ide dan gagasan, ilmu dan pengetahuan, curahan rasa, bahkan hingga profokasi. Banyak media alternatif makin mempermudah aktifitas, kretifitas dan inspirasi dalam menulis. Semua itu membuat menulis menjadi sebuah kegiatan yang menarik, mudah, dan mengasyikkan. Menulis dapat dilakukan oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja segala usia dan tingkat strata kehidupan manusia. Membaca membuka jendela dunia. Menulis, membuka dan mewarnai dunia. Mohammad Khomaini
0 komentar:
Posting Komentar