This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 29 Maret 2012

Meningkatkan Kualitas Pendidikan, PPH Depok Mengadakan Lomba Karya Ilmiah

 Hidayatullah Depok

Dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Depok mengadakan lomba karya ilmiah bagi santri-santrinya. Kegiatan yang dimotori oleh BEM STIE Hidayatullah Depok tersebut diikuti oleh Santri Aliyah dan Mahasiswa. Untuk tingkat santri mengangkat tema "Meningkatkan Kualitas Belajar dalam rangka Meraih Prestasi ", sedangkan untuk tingkat mahasiswa bertema " Meningkatkan Kualitas Pendidikan Menuju Peradaban Islam ".
" Kegiatan ini merupakan kegiatan perdana yang dilakukan pihak pesantren yang melibatkan mahasiswa dan santri secara keseluruhan". Ungkap ketua BEM pada acara pengumuman dan pembagian hadiah yang dilaksanakan pada hari selasa, 27 Maret 2012 di Masjid Ummul Quraa' usai shalat maghrib.

Ust Wahyu Rahman sebagai ketua PPH Depok dalam sambutannya senantiasa memberikan apresiasi dan dukungan atas terlaksanya kegiatan tersebut. " Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat baik, karena menulis adalah bagian dari manifestasi nilai-nilai wahyu sebagaimana dalam surah Al qalam. dan kami mendukung kegiatan ini dilaksanakan minimal satu atau dua kali dalam satu Tahun" imbuhnya.

Dari kegiatan tersebut yang berhasil  menjadi juara untuk Tingkat Santri Aliyah adalah Hendri Satrio sebagai juara pertama kemudian diikuti oleh deden Ahmad Sarifudin dan Vizal Alfianto. Sementara untuk tingkat Mahasiswa adalah Aditya Mahasiswa Semester 3 sebagai Juara kemudian Ahmad Muslimin dan Kardianto sebagai Juara jedua dan ketiga. Bagi para juara mendapatkan Hadiah sejumlah uang, buku dan sertifikat. sedangkan bagi peserta yang belum juara mendapatkan buku dan sertifikat. *Marsono



Sabtu, 24 Maret 2012

Kesabaran Ideologis

Dalam melakukan sesuatu, manusia mutlak memerlukan pengorbanan untuk mewujudkan apa yang dicita-citakannya.  Apalagi dalam mewujudkan suatu gagasan tentang terwujudnya peradaban Islam di mukabumi, tentu akan mengalami tantangan-tantangan yang tidak ringan. Tantangan-tantangan yang dihadapi tidak hanya berupa ancaman-ancaman dari luar juga tantangan akan konsistensi dari dalam diri sendiri. Dialog peradaban yang dilakukanoleh INISIASI Hidayatullah setiap sabtu pagi di Masjid Ummul Quraa’ Pesantren Hidayatullah Depok merupakan sebuah usaha untuk mewujudkan peradaban secara konsisten. 

Ust.Suharsono sebagai direktur INISIASI mengatakan “dalam mewujudkan gagasan yang besar ini memerlukan kesabaran ideologis”. Kesabaran yang sadar akan perjalanan sebuah proses yang tidak instan dan memerlukan sebuah komitmen akan keistiqomahan dengan apa yang dilakukan. Sebagaimana para pemikir-pemikir yang menyampaikan ideologinya dengan pantang menyerah misalnya Karl Mark yang mengusung ideologi komunisnya dimanapun ia berada. Atau sebagaimana ummat Islam yang menantikan seorang pemimpin yang terbaik yang dapat menaklukan Konstantinopel memerlukan waktu ratusan tahun sehingga melahirkan seorang pemimpin Al Fatih yang dapat menaklukkannya. Apa yang dilakukan oleh Inisiasi Hidayatullah sekarang ini bisa jadi hanya sebagai penanam gagasan saja dan akan diteruskan oleh generasi-generasi selanjutnya sampai gagasan itu membuahkan hasil. 

Niat dan konsistensi akan kesungguhan untuk mewujudkan peradaban Islam merupakan motivasi yang utama. Bukan karena kita tergerak melakukan sesuatu karena keterpaksaan atau karena struktur yang mewajibkan kita untuk berbuat. Tidak ada kegagalan apabila kita senantiasa melakukan sesuatu dengan optimis, karena Allah pastiakan membalas apa yang dilakukan oleh hamba-Nya.  “Gagal adalah apabila kita menghadapi kejadian yang ada dengan sifat pesimis” Ungkap ust. Suharsono

Sebagaimana yang disampaikan oleh Ust. Wahyu Rahman sebagai Ketua Pondok Pesantren Hidayatullah Depok. Tahapan-tahapan dalam mewujudkan peradaban Islam sangatlah jelas dalam sistematika nuzulnya wahyu (SNW). Tinggal bagaimana kita aplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita wujudkan nilai-nilai peradaban ini mulai dari diri kita, keluarga kemudian kita wujudkan dalam komunitas kampus peradaban. Selanjutnya kita sampaikan kepada masyarakat luas, Negara bahkan pada Dunia.

Tentunya tantangan-tantangan yang dihadapi tidaklah ringan dalam mewujudkan peradaban perlunya kesiapan yang matang bagi pelaku peradaban agar bisa tampil sebagai sang pencerah. Upaya diri untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah adalah sebuah keharusan agar dapat kuat dalam menghadapi segala kemungkinan. Karena pengaruh-pengaruh Iblis dan pasukannya tidak akan pernah menyerah dalam mengobarkan permusuhan terhadap ummat manusia. Mereka akan muncul dengan pemikiran-pemikiran yang menyesatkan seperti materialisme, Liberalisme, komunisme, hedonisme dan Pluralisme. 

Untuk memiliki kesabaran ideologis maka kita harus mengambil inspirasi dari tokoh terdahulu seperti Kesabaran sahabat Ali bin Abi Thalib ketika menggantikan nabi Muhammad yang akan diserang oleh orang kafir, Kesabaran Imam Syafii, Imam Malik dan Imam Ghazali dalam mencari ilmu dan menanamkan ideologinya. Sekretaris INISIASI, Imam Nawawi M.Pd.I menyampaikan “ Rajinlah membaca, gemar menuntut Ilmu dan jangan pernah merasa cukup untuk menghadiri forum diskusi keilmuan!”. ** Marsono

*Ringkasan Kajian Peradaban yang diadakan INISIASI Hidayatullah, Sabtu pagi, 24 Maret 2012 di Masjid Ummul Quraa’ Pondok Pesantren Hidayatullah Depok.

Jumat, 23 Maret 2012

Pelajar Mewarnai Dunia


Budaya sebuah bangsa yang maju di antaranya dapat dilihat dari jumlah peninggalan literaturnya. Jejak rekam gagasan dan pemikiran tersebut, akan menjadi warisan penting untuk meningkatkan pembangunan karakter sebuah bangsa. Krisis karakter yang terjadi saat ini, salah satunya disebabkan oleh lemahnya pengembangan keahlian di bidang ini. Kecenderungan “malas” menulis, berdampak pada tidak adanya warisan gagasan melalui literatur yang baik sebagai landasan perubahan dan perbaikan.

Hal tersebut mengilhami OP3H (Organisasi Pelajar Pondok Pesantren Hidayatullah) dengan menyelengarakan Bedah buku “Mewarnai dunia dengan menulis” bersama M. Anwar Djaelani, M.Si Dosen STAIL Hidayatullah Surabaya dan Peneliti Inpas serta workshop dan pembentukan Forum Pelajar Islam Menulis (forpim) pada 3 Maret 2012 di Masjid Ummul Qura’ PP Hidayatullah Depok yang di ikuti oleh Pelajar Sekota Depok

Budaya lisan yang kental dan kuat secara turun temurun harus bisa dialihkan dalam kebiasaan budaya tulisan, agar generasi mendatang masih bisa dan tetap menikmati serta merasakan kebaikan dan keluhuran budaya nenek moyang.

Banyak perubahan yang bisa dilakukan dengan menulis, sebab tulisan dapat mempengaruhi pemikiran, konsep diri dan perilaku, serta tatanan kehidupan sosial budaya masyarakat suatu bangsa. Dengan menulis, kita dapat mengubah dunia tanpa harus menjelajahi dunia, mengubah sistem ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan, serta perpolitikan tanpa harus ikut politik praktis.
Banyak literatur dunia yang sangat memberikan kontribusi penting dalam sejarah peradaban umat manusia. Misalnya buku The Prince, Machiaveli telah menginspirasi pemimpin sekelas Hitler, Stalin, dan Napoleon. Buku The Origin, membuat Darwin dapat mempengaruhi pola pikir manusia tentang Tuhan. Sementara Das Capital, karya besar Karl Marx, telah memberi dampak pada pertentangan ideologi yang sangat tajam hingga saat ini.

Kondisi tersebut secara jelas sebenarnya telah menunjukkan sesuatu yang tak dapat dipungkiri bahwa kegiatan menulis sangat besar peranannya dalam membuka dan mewarnai kehidupan dunia.

Kemajuan teknologi dan perkembangan dunia saat ini memungkinkan seseorang untuk lebih produktif dalam menulis, menuangkan ide dan gagasan, ilmu dan  pengetahuan, curahan rasa, bahkan hingga profokasi. Banyak media alternatif makin mempermudah aktifitas, kretifitas dan inspirasi dalam menulis. Semua itu membuat menulis menjadi sebuah kegiatan yang menarik, mudah, dan mengasyikkan. Menulis dapat dilakukan oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja segala usia dan tingkat strata kehidupan manusia. Membaca membuka jendela dunia. Menulis, membuka dan mewarnai dunia. Mohammad Khomaini

Kamis, 22 Maret 2012

Aksi Simpatik Mahasiswa STIE

Hidayatullah Depok
Ratusan Mahasiswa STIE melalui Gerakan Beli Indonesia' melakukan aksi simpatik di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (01/03). Gerakan Beli Indonesia tersebut merupakan gerakan sosialisasi kepada masyarakat untuk tetap berjualan dan membeli produk hasil karya bangsa sendiri agar perekonomian tetap dikuasai dan persaudaraan tetap terjalin sesama bangsa Indonesia. 

Momen yang diambil bertepatan dengan peringatan Hari Serangan Umum 1 Maret. Para pemuda-pemudi aksi ini melibatkan semua pihak, mulai dari pengusaha, mahasiswa, pelajar, pegawai, buruh dan semua lapisan masyarakat. "Indonesia itu tidak bisa kita bangun sendiri. Karena bangunan Indonesia tersusun dari banyak aspek, mulai dari suku, agama, ras, golongan, budaya dan lain-lain.

Munculnya semangat Serangan Umum 1 Maret itu di Tanah Abang menurut Korlapnya Sodik menyusul maraknya produk luar negeri masuk ke Indonesia umumnya. Kemudian ingin mengembalikan sentimen semangat Merah Putih dan pola fikir rakyat Indonesia agar lebih bangga membeli produk Indonesia, mengutamakan membeli produk asli Indonesia.

Pasar tanah abang sebagai pasar terbesar di Asia Tengara sudah banyak masuk produk asing dan ini seperti tak terbendung. Kurangnya pengawasan dan marak aksi penyeludupan akan mematikan ekonomi lokal. Untuk itu gerakan beli Indonesia mengajak masyarakat agar mencintai produk Indonesia, membeli produk Indonesia walaupun mutunya kurang baik, tapi itu sangat berarti dan membantu produsen indonesia untuk tumbuh berkembang.

Seperti yang telah diajarkan oleh Panglima Sudirman dan kawan-kawan, Beli Indonesia akan melakukan aksi serupa yang disebut dengan Serangan Umum Beli Indonesia 1 Maret 2012. "Ini adalah sebuah aksi edukasi kepada masyarakat kita apa yang harus dilakukan untuk membela negeri yang telah dikuasai asing saat ini," kata Ahmad Nur Sodik, Koordinasi Aksi. Menurut Sodik, aksi ini dilakukan dengan cara turun ke pasar-pasar atau sentra keramaian menemui pembeli dan penjual dan menjelaskan tentang pentingnya membela produk negeri sendiri. Dilakukan serentak di 7 kota di Jawa dan Sumatera; Jakarta, Surabaya, Jogjakarta, Bandung, Pekanbaru, dan Pekalongan. 

Beberapa kota lain juga melakukan aksi yang sama. "Membela produk sendiri itu bermakna juga membela saudara sendiri, karena dengan begitu saudara kita memiliki penghasilan dan menghidupi karyawan yang bekerja membuat produk itu," jelas Sodik. Lebih dari itu, lanjut Sodik kita menumbuhkan ekonomi negeri sendiri dengan memulai dari membangun kehidupan ekonomi rakyatnya.

Aksi ini akan kita lakukan bersama-sama sebagaimana pendahulu kita dulu membangunnya," tegas Sodik. Ketika ditanya apakah gerakan ini akan berhasil, Sodik berkata, "Tidak ada yang lain di dalam hati ini kecuali keyakinan bahwa ini akan berhasil. Pak Dirman dulu juga tidak tahu bagaimana hasil dari serangan umum yang mereka lakukan, tetapi mereka terus dan tetap berjuang. Karena perjuangan itulah yang akan mengantarkan hasil," kata Sodik dengan penuh keyakinan. Indonesia saat ini, kata Sodik membutuhkan banyak pejuang. Siapa pejuang itu? "Temuilah mereka dalam jiwa-jiwa orang-orang seperti Soekarno, Hatta, KH. Ahmad Dahlan, KH, Hasyim Asyarie, Sudirman, Natsir, Agus Salim, AA. Maramis dan lain-lain yang mereka itu lebih banyak memikirkan negara, bangsa dan orang lain daripada memikirkan dirinya sendiri," Sodik mengakhiri. Mohammad Khomaini

Selasa, 20 Maret 2012

Realisasi Peran IMHI


Ikatan Mahasiswa  Hidayatullah Indonesia (IMHI) sebagai wadah dalam menampung aspirasi keberadaan dan potensi civitas akademika mahasiswa Hidayatullah tiga perguruan tinggi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Hidayatullah Depok, Sekolah Tinggi  Agama Lukman Al-Hakim Surabaya (STAIL), Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah (STIS) Balikpapan 09-11 Maret  menggelar Rakernas di Auditorium  STIE.

Rakernas yang pertama kali ini diselenggarakan setelah terbentuknya kepengurusan  IMHI di Balikpapan, Kaltim mengangkat tema “Realisasi Peran Mahasiswa Hidayatullah Indonesia dalam Membangun Indonesia Sejahtera”. Rakernas  ini menitik beratkan pada persamaan persepsi dan paradigma berfikir luas dan kritis mahasiswa dalam memperkuat eksistensi mahasiswa selama dibangku kuliah serta setelah ditugaskan di daerah.

Hal tersebut diharapkan akan memperjelas visi hidayatullah dalam Membangun Peradaban Islam bagi kader yang sedang menyelesaikan jenjang pendidikan strata 1 /S1 ini. Manhaj  (SNW) Sistematika Nuzulnya Wahyu sebagai landasan untuk merubah tatanan kehidupan seperti tersirat dalam surah Al-Fatihah. Pada puncak peradaban itu sendiri manusia dapat memposisikan dirinya sebagai hamba Allah serta Khalifah di muka bumi.

Secara empiris visi membangun peradaban Islam itu tidaklah berlebihan dan bukan utopia. 
Agenda tersirat selama 30 tahun yang dicanangkan oleh Allahuyarham Ust. Abdullah Said amat sangat memungkinkan untuk bergerak pada satu tahap yakni memakmurkan, mengisi mengembangkan kampus peragaan yang telah menyebar di seluruh Indonesia. Satu tahapan baru tersebut kami (Syabab Hidayatullah) pahami sebagai keniscayaan untuk menbangun gerakan keilmuan.

Gerakan keilmuan ini sangat memungkinkan dan sangat mendesak untuk diwujudkan. Ketua umum DPP Hidayatullah Dr. Abdul Mannan yang terpilih di periode III ini, menilai sebagai figur yang telah memberikan keteladan mendasar akan hal ini. Bahkan jika mengacu pada spirit SNW sejatinya ilmu merupakan satu tahapan penting yang harus segera dimiliki dan diimplementasikan oleh para kader Hidayatullah. Jika ini terwujud InsyaAllah, banyak SDM berilmu di Hidayatullah. Maka tidak akan mendatangkan suatu kekhawatiran sebagaimana telah memicu terjadinya perpecahan pada ormas yang lain.
Jika kita komparasikan dengan perjuangan Nabi Muhammad SAW, saat ini Hidayatullah telah berada pada fase Madinah. Fase dimana sebuah sistem, kultur dan nilai-nilai mulai dibangun secara kolektif dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. 

Perang adalah keniscayaan pada zaman ini, perang yang sering terlupakan adalah perang melawan globalisasi dengan spirit materialisme. Pada saat yang sama salama 30 tahun lebih hidayatullah masih berputar pada problem internal, sekarang saatnya Hidayatullah tampil untuk turut serta aktif mengatasi problem keumatan melalui jalur formal kenegaraan dengan tetap menjunjung tinggi prinsip imamah jamaah tanpa interes alias ikhlas hanya karena Allah SWT.** Mohammad  Khomaini, Alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Hidayatullah

Minggu, 11 Maret 2012

Student Today Leader Tomorrow

OP3H adalah salah satu organisasi pejajar pondok pesantren Hidayatullah di lingkungan pendidikan Integral berbasis tauhid guna  menyiapkan pemuda visioner  yang berkarakter pemimpin berwawasan global dan berdimensi spiritual merupakan wacana yang dikembangkan OP3H  dalam pembentukan karakter.

Organisasi yang berperan aktif dalam memikirkan masa depan pelajar untuk menjadi agen of change dalam berbagai disiplin ilmu, pengembangan bakat serta melanjutkan estafet pemimipin dinegeri ini. 

Sebagai salah satu bentuk  realisasi dari semaua ini OP3H mengadakan training leadership dengan tema “Student Today Leader Tomorrow” pada sabtu, 21 januari 2012 yang berlangsung pada pukul 08-00 – selesai bertempat di  aula STIE Hidayatullah.

Training yang di hadiri oleh pengurus OSIS MA, SMA, SMK  di wilayah Kota Depok ini menghadirkan Trainer Nasional dari manajemen Universitas Gajah Mada Yusef Hilmi, MM. Kegiatan tersebut bertujuan menyatukan paradigma  berfikir diantara pelajar  untuk sadar akan kepemimimpinan yang berdimensi spiritual dimasa depan serta sebagai ajang silaturahmi sebagai pelajar untuk saling mengenal satu dengan yang lain. 

Jangan seperti katak di dalam tempurung, sudah merasa cukup mempunyai teman di lingkungan sekolahnnya masing-masing dan merasa puas atas ilmu yang ia dapat dibangku sekolah. Ujar salah seorang  peserta yang engan disebutkan namanya.

Masa remaja adalah babak penuh penuh misteri, pergolakan dan pencarian jati diri, karena pergaulan bebas dikalangan remaja sudah menjadi rahasia umum dan telah mencapai pada titik yang memprihatinkan. Hal ini dapat dibuktkan dengan media cetak dan elektronok yang ikut andil dalam mengimformasikan dedikasi moral di pelpsok negeri ini.

Secara fisik pemuda memiliki berbagai potensi, memori kuat, fisik sehat, semnagat juang tinggi. pemida-pemuda inilah yang diharapkan bangsa ini untuk mereformasikan peradaban hedonis dan pesimis menjadi peradaban madani yang robbani. Pemuda sebagi agen of change harus mempunyai integritas, idialisme serta karakter menjadi ciri kahas para pemuda.
Kunci perubahan bila anda ingin mengubah suatu perilaku atau hasil dalam kehidupan, anda harus awali merubah cara berpikir* Mohammad Khomaini 

Seminar Membangun Peradaban Islam

Visi membangun peradaban islam yang ditetapkan oleh Hidayatullah sebagi organisasi masa dengan mainstren, pendidikan dan dakwah merupakan sarana efektif bagi individu dan kolektif dalam mencapai kesalehan social.
Wacana peradaban islam telah ramai dibahas diberbagai kesempatan dan kalangan dewasa ini. Tidak saja di dunia muslim tetapi juga di barat. bahkan dalam beberapa catatan intelektual muslim kotenporer kesadaran barat dalam mengangkat, menkaji peradaban islam kini kian intens dan masih. Akan tetapi hal tersebut belum dilakukan secara adil sehinga wajah berpradaban islam bagi meraka masih tampak kabur dan absur. 
Inisiasi-Hidayatullah Institute for Islamic Civilization studies and Defelopment sebagai wadah dalam menkaji dan menyuarakan peradaban islam mengelar seminar Nasional 28/1/2012 di Auditorium Universitas Al-Ahzar Jakarta.
Seminar yang dihadiri ratusan perserta rakornas Hidayatullah, Ormas islam, pejabat public, ulama dan juga LSM ini  dimulai pada pukul 09:00-15:00 yang di bagi dalam dua sesi. Sesi pertama “Membangun Peradaban Islam“ Dr. Abdul Mannan, MM PP Hidayatullah sebagai Keynot Speaker. 
Ungkap Mannan dalam penyampaiannya, Peradaban adalah  manifestasi keyakinan dalam setiap aspek kehidupan manusia. Dengan demikian peradaban Islam juga dapat didefinisikan, yakni manifestasi keyakinan Islam (tawhid) dalam setiap aspek kehidupan Muslim.
Pada sesi pertama ini menghadirkan narasumber“ Irman Gusman, SE, MBA Ketua DPD RI. Prof. Dr. H. Nazaruddin Umar,MA, wakil mentri agama RI, Ir. H Isran Noor, Msi Ketua umum APKASI/ Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia dan  Burhaniddin Muhtadi, MAPS. MA Dosen ilmu politik dan social UIN Syarif hidayatullah Jakarta.
Sesi ke dua dimulai pada pukul 13.00 setelah shalat zuhur berjamaah di Masjid Al-Ahzar yang dilanjutkan makan siang bareng. Sesi ini bertemakan “Menata Indonesia Masa Depan dengan Al-Quran” di isi oleh Ust. Yusuf Mansur Pimpinan PPPA Darul Qur’an, Dr. Adian Husaini, MA peneliti Insist dan dosen pasca sarjana Universitas Ibnu Khaldun Bogor dan Ust. Suharsono Direktur Inisiasi-Hidayatullah sebagai peyelengara yang juga sebenarnya bedah buku dari karyanya yang terbaru.
Untuk lebih jelas info detailnya Inisiasi-Hidayatullah, penulis dan buku “Menata Indonesia Masa Depan dengan Al-quran” bisa hadir pada halaqoh “Cofe Morning Peradaban”  dimulai setelah shalat subuh setiap hari sabtu pagi di plataran Masjid Ummul Qura’ Pondok Pesantren Hidayatullah Depok sekaligus sebagai ajang silaturahmi, ngumpul dan santai ditemani dengan secangkir kopi dan makanan ringan berbaur ria bersama Pengurus yayasan, jamaah dan masyarakat sekitar. Sehingga suasana dikusi terasa cair dan juga di selingi dengan guyon. Hal ini harapkan agar tidak mudah jenuh dan bosan. Kami tunggu kehaadirannya** Mohammad Khomaini Alumnus STIE Hidayatullah/ Kepala Kantor YPPH Depok

Rabu, 07 Maret 2012

Peduli Itu Solusi


Makin mahalnya biaya kesehatan dan melambungnya harga sembako menggerakkan Dewan guru dan komite sekolah Integral Hidayatullah untuk menggelar Baksos dengan memberikan Sembako dan Kesehatan. Tindakan ini tentu saja sangat bermanfaat bagi masyarakat Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong  Kota Depok. Seperti kita ketahui bersama harga bahan - bahan pokok di Depok yang bersebelahan dengan ibu kota semakin tak terjangkau kaum ekonomi lemah, padahal terpenuhi makanan dan kesehat adalah salah satu bentuk kesejahteraan masyarakat.

Sekolah Dasar (SD) Integral Hidayatullah dan Taman Kanak-Kanak Islam Yaa Bunayya Integral Hidayatullah, Minggu (11/12/11) mengadakan acara Bakti Sosial (Baksos). Acara yang dimulai pada pukul 08:00 bulan Muharram perdanan ini di prakarsai oleh dewan guru bekerjasama dengan komite sekolah.
Adi Wibowo, SE, Salah Satu Guru SD Integral tersebut menjelaskan bahwa acara ini perdana diselenggarakan pada bulan Muharram 1432 H  yang diharapkan bisa menjadi agenda rutin sekolah. ”acara baksos ini kami adakan untuk menjalin silaturim dengan masyarakat di sekitar lokasi sekolah. Ada sembako murah, barang-barang layak pakai, dan pemeriksaan kesehatan murah,” jelasnya.
Lebih lanjut beliau menjelaskan, sembako murah yang kami jual ada 115 paket, ”satu paket berisi beras 1 liter, minyak sayur 1 liter, gula 1kg, idomie dan susu. Total harga Rp. 35.000/paket, kami jual dengan harga Rp. 13.000/paket. Untuk barang-barang layak pakai, ada pakaian, boneka, tas, mainan anak, dll., kami jual dengan harga Rp 10.000 sampai dengan harga Rp 500. Kami ingin berbagi dan membantu masyarakat sekitar yang masih banyak membutuhkan uluran tangan,” tandasnya.
Untuk acara pemeriksaan kesehatan, kami bekerjasama dengan IMS (Islamic Medical Center) Jakarta. ”pelayanan pemeriksaan dilakukan oleh dokter umum dan sepesialis dan masyarakat yang hadir membawa kopon yang telah diberikan dari panitia pada hari sebelumnya hanya dikenakan biaya Rp. 1000 saja. Mereka yang memeriksakan kesehatannya akan mendapatkan obat atau vitamin serta penjelasan pola hidup sehat” terangnya.  
Ajang ini sangat bermanfaat sebagai sarana komunikasi antara sekolah dengan masyarakat sekitar. Setidaknya ratusan orang hadir dalam acara yang dilaksanakan awal tahun hijriah ini. Mereka sangat senang dengan diadakannya acara baksos ini. ”saya sangat senang HD mengadakan acara seperti ini, saya dapat membeli keperluan dapur (sembako) dengan harga murah, dan pakaian layak pakai yang sangat murah bahkan ada yang gratis. Harganya sangat terjangkau bagi kami,” ujar salah seorang ibu yang hadir. Mohammad Khomaini


Kepala Kantor 
YPPH Depok

Baca Juga!!!