This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 12 Januari 2012

“Flying Fox” TK Islam Integral Yaa Bunayya


“Enak, enaak, enaaakk…” Azkiyah berlari-lari kecil ke arah kawan-kawannya sembari kegirangan. Bocah berusia 4 tahun itu bukan habis makan kue atau minum susu, dia baru saja meluncur dari sebuah menara berketinggian hampir 10 meter.

Selasa (20/12) pagi itu, puluhan murid-murid TK Islam Yaa Bunayya sedang menguji adrenalin dan ketangkasan di bawah panasnya terik matahari. Mereka mengikuti outbound yang diadakan pihak sekolah. Kegiatan ini merupakan agenda rutin sekolah dasar kanak-kanak yang dikelola Pondok Pesantren Hidayatullah, Depok, Jawa Barat tersebut.

Dalam tiap semester, pelatihan ini digelar di tempat berbeda. Pagi itu mereka menggaet outbound trainer dari Tim SAR Hidayatullah yang memang sudah berpengalaman di bidangnya.

Rangkaian pelatihan manajemen diri itu meliputi titian tali, flying fox dan lain sebagainya. Sekitar 60 murid putra-putri TK Yaa Bunayya dibagi menjadi 6 kelompok. Terdiri dari sekitar 10 murid, masing-masing kelompok diberi nama para sahabat Rasulullah SAW seperti  Abu Bakar, Umar dan Usman. Mereka begitu menikmati berbagai macam permainan yang disajikan. Termasuk Azkiyah, di bawah bimbingan para trainer nasional, dia sama sekali tidak terlihat gentar saat harus bergelantungan di tali tambang sepanjang sekitar 30 meter, meluncur deras dari menara penampungan air yang terdapat di salah satu sudut ponpes tersebut.
“Enak kok seperti perosotan,” ujar Azkiyah, putri dari Suheri Abdullah kepada teman-temannya. Saat itu seorang kawan mereka tampak ragu-ragu melanjutkan flying fox-nya.

Bagi TK Islam yang terletak di Jalan Raya Kalimulya, Sukmajaya, Depok tersebut, pelatihan itu bertujuan menanamkan nilai-nilai positif termasuk keberanian bagi anak-anak sejak dini.

“(Outbound ini) untuk melatih kepercayaan diri, kemandirian, keberanian, tanggung jawab dan kerjasama,” ujar Yauma AQJ, salah satu guru taman kanak-kanak tersebut.

Suheri sendiri merupakan anggota Tim Outbound SAR Hidayatullah. Bersama rekan-rekannya, pria asal Padang ini sudah malang melintang di dunia self management. Bukan cuma outbound, timnya juga kerap melaksanakan pelatihan Search and Rescue (SAR) di berbagai daerah di Indonesia.**


Kepala Kantor
YPPH Depok

Rabu, 04 Januari 2012

Berkah Silaturahmi


Siapa yang tak kenal dengan ustaz Yusuf Mansyur? Ulama yang rajin tampil di televisi dalam acara keagamaan yang terkenal dengan kosep Shodakoh di waktu subuh hari. Alhamdulilah 29/12/2011 berkesempatan silaturahmi ke Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Depok, usai shalat asar berjamaah di Masjid Ummul Qura’

Sudah menjadi tradisi Hidayatullah bahwa tamu yang berkunjung biasa ditodong  para ustaz untuk memberikan pengalaman sepritual ataupun nasehat lainnya dihadapan para santri dan jama’ah. Ustaz yang memiliki pesantren tahfiz quran, Darul quran yang berlokasi di tangerang banten itu berceritra pengalamannya ketika berada di Prancis bersama dengan rombongan. 

Ia bertemu dengan salah seorang pengemis yang sedang mengendong bayi yang usianya belum genap satu bulan, setelah tahu kondisi sang ibu, salah seorang dari rombongan ini memberikan uang 200 ribu rupiah, bayangkan kalau di Indonesia sambil mengangkat ke empat jarinya, bisa dipastikan sipemberi bisa disembah-sembah. Ujarnya.

Ketika disore harinya, Yusuf  Mansur dan rombongan bertemu lagi dengan sang ibu yang sedang menyusui kemudian menatap dalam-dalam ustaz tersebut dan berkata, ‘kamu dan uang ini tidak berguna’ yang di terjemahkan dalam bahasa Indonesia, sambil mengepal uang yang ia terima kemudian melemparkan kewajah sang ustaz. Pasalnya sang Ibu telah berusaha menukar  uang tersebut keberapa tempat namun tak ada yang mau menerimanya. Tambahnya.

Bila kita lihat dengan Negara tetangga seperti Malaysia nilai mata uang Indonesia berada paling bawah dibanding dengan Malaysia pada urutan ke-empat, ini baru nilai mata uang belum pendidikan, polotik, sosial kita masih jauh ketinggalan.

Oleh kerenaya, adik-adik yang ada disini tingkatkan terus kualitas belajar dan ibadah yang diharapkan kalian dapat memberikan kontribusi sehinga bangsa Indosesia lebih baik lagi. Tapi kalau melihat tampang-tamapang anak-anak kita apakah yakin mereka bisa merubanhnya?  Jawabnya, hanya Allah yang tau.

Selain menyampaikan tausiyah, ustaz yang punya program tahfiz dengan 3000 peserta bukan hanya di Indonesia ini, seperti di Malaysia, Sigapore, Brunai, Hongkong, menjelang shalat magarib berkeliling kampus tersebut yang luasnya 3,8 hektar yang berlanjut  berkunjung ke salah seorang pengurus DPP (dewan pimpinan pusat) Hidayatullah yang tak jauh dari tempat ini. Sehinga Yusuf  Mansur berazam akan ikut berjuang dalam bentuk kerjasama antara pihaknya dan ormas ini dalam membangun peradaban islam. Sedangkan pada saat shalat magrib Yusuf  Mansur  yang menjadi iman shalat jamaah dipesatren ini.** Mohammad Khomaini Alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Hidayatullah


Kepala Kantor
YPPH Depok

Kembangkan Ekonomi Ummat Melalui Koperasi


Pagi itu suasana pesantren tampak begitu cerah. Suasana nan asri sangat terasa, beberapa burung berkicauan menyambut hangatnya sinar matahari. Dari kejahuan, tampak beberapa orang mempersiapkan sesuatu di dalam gedung pertemuan.Selang beberapa menit, datang seseorang dengan membawa selembar kertas menuju gedung tersebut. Setelah memberikan pengarahan, orang tersebut pergi meninggalkan gedung.

Tidak lama kemudian, beberapa orang menggunakan kemeja yang sama, melangkah dengan pasti menuju ke gedung pertemuan.  Mereka memakai seragam dengan perpaduan antara warna biru dan putih, yang member kesan nyaman dan. Ternyata beberapa orang tersebut merupakan karyawan koprasi Hidayatullah yang akan melaksanakan rapat anggota tahunan (RAT), yang merupakan rapat perdana semenjak peralihan kepengurusan yang baru. 

Dengan membaca basmallah, Ustadz Wahyu Rahman, pimpinan Pesantren Hidayatullah membuka rapat tersebut. Dalam sambutannya, beliau optimis bahwa koprasi hidayatullah akan dapat berkarya sebagai tugasnya melayani ummat dengan semangat keikhlasan. Beliau berasumsi, bahwa yang akan dikerjakan dari unit usaha tersebut bukan berorientasi profit, melainkan pada orientasi spirit dakwah memajukan ekonomi kerakyatan.

Setelah Ustadz Wahyu Rahman menyampaikan sambutannya dan membuka secara resmi acara RAT 2011.Dengan optimis Bapak  Imam Nawawi selaku direktur koprasi, memaparkan planning kedepan yang akan dicanangkan koprasi. Dengan memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh ummat, sehingga keberadaan koprasi dapat dimaksimalkan pemanfaatannya. Pemaparan tersebut disambut gembira dari para peserta. Antusias dan kebersamaan dari para anggota koperasi menambah suasana semakin hidup. Masukan-masukan dari para anggota rapat pun menyemarakkan diskusi yang berlangsung selama kegiatan.

Selama ini Koperasi Pesantren Hidayatullah telah melakukan pelayanan berupa warung sembako dan loket pembayaran listrik, telepon, dan jenis pembayaran lainnya. Koperasi melakukan pelayanan siap antar segala kebutuhan pokok yang dibutuhkan pelanggan “tinggal call saja, barang sampai dapur..!” ungkap Nawawi.

Koperasi yang mengusung ekonomi kerakyatan yang berbasis pesantren ini, akan segera melakukan action outlaunching di berbagai perumahan disekitar pesantren. Hal ini merupakan salah satu langkah yang tepat agar keberadaan koprasi dikenal oleh masyarakat luas. Sehingga mereka dapat berkontribusi dan mensinergikan kebutuhan ekonomi keluarga. Kontribusi tersebut dapat berupa tabungan seperti tabungan pelajar, tabungan nikah dan lainnya, yang akan dikelola secara professional dengan pengelolaan menggunakan nilai-nilai syariah. Ataupun pelayanan lainnya yang disediakan koprasi.** Heru Susanto, Alumnus STIE Hidayatullah

Kepala Kantor
YPPH Depok

Baca Juga!!!