Senin, 27 September 2010

SD Integral Hidayatullah Gelar Halal bi Halal

Kepala SDIH, Ibu Reni Susilowati sedang memberikan sambutan
Hidayatullah Depok - Kemarin pagi, Ahad (26/9/2010) SD Integral Hidayatullah Depok menggelar acara halal bi halal bagi orangtua dan wali siswa/siswi, acara ini telah rutin dilaksanakn pada bulan syawal setelah menunaikan puasa ramadhan. Pada kali ini acara halal bi halal di adakan di rumah ketua komite, ibu Anna Krisna Rois yang berlokasi di komplek HANKAM RI Asri 1 Blok 1 No. 15  Pondok Rajeg Bogor.

Acara ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi dan mempererat ukhuwah di antara pihak sekolah dengan orangtua/wali siswa setelah sebulan penuh menjalankan ibadah ramadhan 1431 hijriyah.


Sebagaimana ungkap kepala sekolah SDIH, Ibu Dra. Reni Susilowati, MPdI dalam sambutannya menyampaikan ,"dalam rangka silaturahmi dan ukhuwah bapak/ibu dapat hadir dalam acara ini, mudah-mudahan kita mendapat predikat taqwa yang telah dijanjikan Allah SWT. Kami mengucapkan terimakasih kepada bapak/ibu juga kepada tuan rumah, ibu Anna yang telah bersedia menjadi tuan rumah acara ini, insyaAllah tahun depan dapat diadakan di tempat lain. Amin", katanya.


Dalam kesempatan berikutnya, Ibu Anna ketua komite SDIH yang sekaligus sebagai tuan dalam sambutannya menyampaikan, "kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dan dapat hadir dalam acara ini, kami sekeluarga mohon maaf, sekaligus sebagai orang tua siswa dari dea. walaupun suami kami tidak dapat hadir bersama-sama dalam acara ini karena sedang menjalankan tugas dari negara di perbatasan Lebanon untuk menjaga orang perang, kami juga mohon do'anya mudah-mudahan selalu diberikan kesehatan dan keselamatan dalam tugasnya. Amin", katanya.

Lebih lanjut Anna juga menyampaikan "Kami juga ucapkan terimakasih kepada ibu Eti Rohaeti, ketua komite periode sebelumnya, karena sudah hadir dan membawa "buah tangan" untuk kita", ungkapnya.

Sementara itu, dalam acara ini tausiyah yang disampaikan oleh ustadz Suharsono membahas tentang nafsu.

Dalam tausiyahnya beliau menyampaikan bahwa salah satu alat ukur tingkat eksistensi manusia adalah nafsu, setelah satu bulan berpuasa kita telah dididik untuk mengendalikan nafsu, seperti tidak makan dan minum, mengendalikan amarah. Namun akhir dari itu adalah agar kita menjadi insan yang bertaqwa, sebagaimana yang tertera dalam surat Al-baqarah ayat 183.

Kita fahami sebagai manusia hidup dalam hiruk pikuk yang kadang membuat hidup kita terombang ambing, manusia hidup bagai sebuah bahtera yang mengarungi lautan, bila angin kencang maka bahtera akan tenggelam, angin ini yang dapat menjadikan manusia lupa daratan dan bencana bagi manusia.

Pengendalian nafsu yang bisa membuat manusia lupa diri, seperti gontok-gontokan, tidak bisa berfikir jernih, melanggar aturan.

Dalam mendidik anak sebagai orang tua juga jangan bernafsu untuk menjadikan anak-anak the best (terbaik) di sekolah. Sebagaiamana ada orang tua yang curhat kepada kami bahwa anaknya di kursuskan disana-sini agar anaknya dapat rangking 1. Sebetulnya tujuannya bagus, namun perlu kita asumsikan bahwa kita sedang memberikan menu asupan bagi anak, bila anak makan cukup 1 piring jangan di kasih 5 piring.

Dalam akhir tausiyah ust. suharsono menyampaiakan, bahwa kita perlu mencemaskan apa yang telah kita jalankan, saat kita diminta untuk menahan diri selama ramadhan, tidak makan dan minum juga mampu menjaga fikiran dan suasana yang terbebas dari nafsu. Insya Allah dengan tindakan yang baik maka akan menghasilkan yang baik pula.

Pada acara terakhir, setelah santap siang bapak/ibu bersalam salaman, bapak-bapak dengan bapak-bapak dan ibu-ibu dengan dengan ibu-ibu. [admin/pphdepok]

0 komentar:

Posting Komentar

Baca Juga!!!