Senin, 07 November 2011

Berkurban itu.... Menyembelih Kebinatangan Manusia

Takbir bergema di saat matahari sampai diperaduan, kebahagiaan menyandang saat berbuka puasa arafah telah tertunikan. Kebahagiaan ini memberikan secercah cahaya dan harapan. Usai melaksanakan shalat magrib berjama'ah  imam melafazkan kalimat takbir dan diikuti jama'ah seraya memanjatkan keagungan dan kebesaran AllahSWT.
Untuk menyuburkan jalinan ukhwah dengan melaksanakan shalat idul adha ketua Yayasan Ust Drs. Wahyu Rahman dalam khutbanya dari lapanggan/plataran Masjid Ummul qura' Jl. Raya kalimuya kebun duren depok, yang bertindak sebagai imam Ust. Ir H. Abu Al'a Abdullah, MHI yang dihadiri sekitr 800 jama'ah warga, santri dan masyarakat sekitar. Dalam kesempatan ini beliau menegaskan "untuk mendapatkan ridho Allah perlu pengorbanan" baik itu perasaan, harta bahkan jiwa. mendapatkan kemerdekaan bangsa Indonesia bukan hal yang mudah butuh proses yang panjang sehinga kita merasakan seperti ini. Kaum kapitalis, liberalis dan sosilis saja dalam mengimpelementasikan ideologinya butuh pengorbanan, Apatah lagi kita ummat islam yang sudah jelas-jelas Allah akan menjamin kehidupan dunia dan akhirat bagi hambanya yang benar-benar mengorbankan dirinya hanya mengharap ridho-Nya demi tegaknya peradaban Islam. 

Setiap tahun kita selalu merayakan hari raya idul adha, dan setiap tahun pula kita melihat, mengikuti bahkan ada diantara kita yang melaksanakan ibadah kurban dengan menyembelih binatang ternak. baik dengan kambing, sapi, unta ataupun kerbau. yang kemudian daging kurban tersebur dibagi bagikan kepada para tetangga, kerabat, atau fakir miskin.

Adapun tujuan dari pelaksanaan kurban sendiri merupakan ritual keagamaan yang meneladani perjalanan nabi ibrahim dan nabi ismail. kita juga sering mendengarkan atau membaca cerita tentang beliau. akan tetapi sebenarnya apa makna yang terkandung dalam ibadah kurban tersebut?

Pertama : hubungan manusia dengan robbnya
Bahwa kita senantiasa diingatkan oleh Allah swt bahwa harta, ternak, perniagaan dan keluarga yang kita miliki adalah milik Allah. jadi kita harus siap bilamana Allah ingin mengambil hak miliknya. dengan berkurban kita belajar untuk ikhlas dan sadar bahwa kita suatu saat akan kehilangan sesuatu yang kita cintai, baik itu harta, ternak, keluarga, atau orang tua.

Kedua : hubungan manusia dengan manusia
Dengan menyembelih binatang ternak dan membagikan daging kepada yang membutuhkan itu berarti Allah mengingatkan, bahwa diantara kita ternyata banyak yang membutuhkan bantuan kita, membutuhkan uluran tangan kita, memupuk jiwa sosial kita, dan mempererat tali persaudaraan antara yang berkurban dan yang menerima kurban.
Ketiga : hubungan manusia dengan hatinya.
Makna yang terdalam dari menyembelih binatang tidak hanya pekikan takbir, atau ritual sembelih menyembelih, atau sekedar bagi bagi daging atau nyate …
tetapi yang lebih dalam lagi adalah kita diingatkan untuk turut menyembelih, menghilangkan, bahkan membuang sifat kebinatangan yang ada pada diri kita. mungkin kita tidak merasa memiliki sifat seperti binatang, tetapi memiliki perilaku lain yang tanpa kita sadari terdapat pada binatang, yaitu sifat serakah, sifat tidak pernah kenyang atas rizki yang telah Allah berikan, sifat tidak peduli dengan kiri kanan. tetangga kita sakit kita tidak peduli, tetangga kita lagi sedih/ susah kita tidak peduli, yang paling parah lagi bila ada tetangga yang meninggal kita pergi ke mall.
itulah pesan yang perlu kita koreksi pada diri kita setelah merayakan hari raya kurban.

Kepala Kantor
YPP Hidayatullah Depok  

0 komentar:

Posting Komentar

Baca Juga!!!